Goa Bimo terletak di desa Bades Kecamatan Pasirian kurang lebih 8 km jalur timur dan 11 kilo dari jalur barat, dimana lokasi tersebut merupakan berbatasan antara tiga desa yakni desa Bades dengan desa Gondoruso dan desa Bago, jarak tempuh bisa lewat dua arah yaitu jalur timur (melewati desa condro, bago dan kajaran) dan jalur barat (pasirian, kalibendo, Bades, Gondoruso, Dampar), semuanya bisa dilalui kendaraaan bermotor.
Lokasi Goa Bimo itu sendiri merupakan tempat yang indah dan asri selain pemandangan yang alami, Goa Bimo merupakan Goa yang langsung berhadapan dengan Pantai Selatan yang dikelilingi Pasir Besinya. Namun kondisinya sekarang sudah mulai tertutup tumbuhan yang ada disekitarnya hal ini disebabkan jarang ada yang mengunjungi selain itu perhatian pemerintah dalam hal ini sangatlah kurang.
Perlu anda ketahui menurut beberapa orang yang kami tanyakan Sebenarnya Goa Bimo itu merupakan goa yang panjang yang terhubung dengan goa-goa yang ada di sekitarnya bahkan ada yang bilang sampai tembus dengan semeru, namun hal ini kami belum bisa membuktikan karena menurut sebagian penduduk yang tinggal dengan Goa Bimo didalam pada tahun yang lalu ada fihak yang menutup akses goa didalam, hal ini di khawatirkan ada hal-hal yang tidak dinginkan.
Tuesday, 29 September 2015
Ranu Pane Lumajang
Ranu pani merupakan telaga air dibawah kaki gunung Semeru. Berada di kabupaten Lumajang. Berada di taman nasional Bromo Tengger Semeru. Terdapat perkampungan penduduk yang tinggal yang bernama desa Ranu Pani. Bagi yang ingin mendaki gunung Semeru, di daerah ini merupakan basecamp awal pendakian.
Ranu Pani. warga ada yang menyebut Ranu Pane. Ranu sendiri berarti Telaga atau danau. Ranu Pani Merupakan telaga air yang berada di Bromo Tengger Semeru. Telaga yang lain yaitu Ranu Kumbolo, Ranu Regulo. Kemarin belum sempat mengunjungi Ranu Regulo yang jaraknya dekat dengan Ranu Kumbolo.
Ranu Pani. warga ada yang menyebut Ranu Pane. Ranu sendiri berarti Telaga atau danau. Ranu Pani Merupakan telaga air yang berada di Bromo Tengger Semeru. Telaga yang lain yaitu Ranu Kumbolo, Ranu Regulo. Kemarin belum sempat mengunjungi Ranu Regulo yang jaraknya dekat dengan Ranu Kumbolo.
Ranu Pakis Lumajang
Danau yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 700 M dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m. Keunikan dari danau ini terletak dari permukaan airnya yang berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai daratan tepi danau dibutuhkan tenaga yang prima dan kehati-hatian yang tinggi.
Sumber : www.eastjava.com
Sumber : www.eastjava.com
Ranu Bedali Lumajang
Lumajang di Jawa Timur bukan hanya soal Semeru, atau Ranu Kumbolo sebagai danau yang paling terkenal. Ada lagi satu danau yang menawarkan keindahan serupa Ranu Kumbolo, namanya Ranubedali.
Satu lagi destinasi wisata alam di Lumajang, Jawa Timur. Namanya Ranubedali yang teletak di Desa Ranubedali, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
Ranubedali memang masih asing di telinga masyarakat atau pelancong. Namun keindahannya tak kalah dengan danau-danau lain di Lumajang seperti Ranu Kumbolo. Ranubedali adalah salah satu dari rangkaian Segitiga Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah.
Ranubedali terletak di ketinggian 700 mdpl dengan luas 25 Hektar dan kedalaman sekitar 28 meter. Meski belum terkenal, mengunjungi Ranubedali tidak terlalu sulit. Dari arah Lumajang bertolaklah ke Kecamatan Ranuyoso. Ada petunjuk jalan yang mengarahkan wisatawan ke Ranubedali. Kalau tidak ketemu papannya, jangan sungkan bertanya ke peduduk sekitar.
Sampai di pintu masuk, Anda bisa menitipkan sepeda motor atau kendaraan di rumah warga. Ranu adalah sebutan bagi 'danau' dengan ukuran kecil. Ranubedali berada di kaki Gunung Lemongan, 1.671 mdpl.
Menuju Ranu Bedali, Anda akan melalui jalanan meurun dan melewati sebuah kolam renang. Ada pula kincir angin yang merupakan peninggalan masa kolonial Belanda. Sayangnya kincir angin itu sudah lapuk dan termakan usia.
Di sini juga terdapat 2 air terjun cukup besar, namun Anda harus melewati semak belukar yang minim terjamah. Berjalan kaki 10 menit dari kolam, Anda sudah bisa menikmati keindahan Ranubedali dengan pohon-pohon hijau yang mengelilinginya. Yang istimewa lagi, Anda bisa melihat salah satu air terjun di pinggir Ranubedali.
Satu lagi destinasi wisata alam di Lumajang, Jawa Timur. Namanya Ranubedali yang teletak di Desa Ranubedali, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
Ranubedali memang masih asing di telinga masyarakat atau pelancong. Namun keindahannya tak kalah dengan danau-danau lain di Lumajang seperti Ranu Kumbolo. Ranubedali adalah salah satu dari rangkaian Segitiga Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah.
Ranubedali terletak di ketinggian 700 mdpl dengan luas 25 Hektar dan kedalaman sekitar 28 meter. Meski belum terkenal, mengunjungi Ranubedali tidak terlalu sulit. Dari arah Lumajang bertolaklah ke Kecamatan Ranuyoso. Ada petunjuk jalan yang mengarahkan wisatawan ke Ranubedali. Kalau tidak ketemu papannya, jangan sungkan bertanya ke peduduk sekitar.
Sampai di pintu masuk, Anda bisa menitipkan sepeda motor atau kendaraan di rumah warga. Ranu adalah sebutan bagi 'danau' dengan ukuran kecil. Ranubedali berada di kaki Gunung Lemongan, 1.671 mdpl.
Menuju Ranu Bedali, Anda akan melalui jalanan meurun dan melewati sebuah kolam renang. Ada pula kincir angin yang merupakan peninggalan masa kolonial Belanda. Sayangnya kincir angin itu sudah lapuk dan termakan usia.
Di sini juga terdapat 2 air terjun cukup besar, namun Anda harus melewati semak belukar yang minim terjamah. Berjalan kaki 10 menit dari kolam, Anda sudah bisa menikmati keindahan Ranubedali dengan pohon-pohon hijau yang mengelilinginya. Yang istimewa lagi, Anda bisa melihat salah satu air terjun di pinggir Ranubedali.
Tubing Lumajang
Tempoeran adalah salah satu komunitas yang dibentuk untuk menaungi ide-ide kreatif anak muda Tempuran khususnya. Tempoeran di ambil dari nama sebuah desa yang terletak di ujung timur Desa Senduro Kabupaten Lumajang yakni “Tempuran”. Desa yang terkenal dengan agrowisatanya ini ternyata memendam subuah harta yang sangat berharga, bukan emas ataupun permata akan tetapi berupa anak muda dengan segudang pemikiran dan ide-ide kreatif yang nantinya akan dapat bermanfaat untuk membangun daerah di mana komunitas ini berada.
Komunitas yang berdiri pada tanggal 11 November tahun 2014 dan hanya dengan bermodalkan semangat ini sangat menjunjung tinggi kreatifitas, kekompakan dan persaudaraan serta jeli terhadap lingkungan sekitar. Hal itu di buktikan dengan terbentuknya satu produk dari Komunitas Tempoeran ini yang saat ini juga merupakan produk unggulan dan sedang banyak diminati oleh para penduduk Kabupaten Lumajang dan sekitarnya termasuk Kabupaten Malang, Kabupaten Jember dan Kota Surabaya. Tempoeran Tubing Adventure namanya.
Komunitas yang berdiri pada tanggal 11 November tahun 2014 dan hanya dengan bermodalkan semangat ini sangat menjunjung tinggi kreatifitas, kekompakan dan persaudaraan serta jeli terhadap lingkungan sekitar. Hal itu di buktikan dengan terbentuknya satu produk dari Komunitas Tempoeran ini yang saat ini juga merupakan produk unggulan dan sedang banyak diminati oleh para penduduk Kabupaten Lumajang dan sekitarnya termasuk Kabupaten Malang, Kabupaten Jember dan Kota Surabaya. Tempoeran Tubing Adventure namanya.
Pura Mandaragiri Semeru Agung Lumajang
Pura Mandaragiri Semeru Agung (PMSA) dibangun pada tahun 1991 di Desa Senduro Kabupaten Lumajang. Latar belakang pemilihan lokasi PMSA di kaki Gunung Semeru berkaitan dengan mite pemindahan puncak Gunung MahamĂšru dari India ke Jawa dengan maksud agar Pulau Jawa tidak jungkat-jungkit, sebagaimana dikisahkan dalam naskah Tantu PanggĂȘlaran. Dengan demikian Gunung Semeru dianggap suci oleh masyarakat Jawa sejak dahulu.
Gaya, struktur dan komponen-komponen arsitekturnya mengikuti gaya arsitektur pura-pura di Bali, yaitu arsitektur trdisional Bali yang masih mengikuti gaya arsitektur zaman kerajaan Majapahit. Gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dengan dasar-dasar filsafat dalam ajaran agama Hindu. Landasan filosofis arsitektur terteliti dipaparkan dengan latar belakang alam pikiran keagamaan pemangkunya, yaitu agama Hindu, yang visualisasinya tergambarkan pada tata ruang (tata letak), bentuk bangunan dan bahan bangunan yang digunakannya.
Gaya, struktur dan komponen-komponen arsitekturnya mengikuti gaya arsitektur pura-pura di Bali, yaitu arsitektur trdisional Bali yang masih mengikuti gaya arsitektur zaman kerajaan Majapahit. Gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dengan dasar-dasar filsafat dalam ajaran agama Hindu. Landasan filosofis arsitektur terteliti dipaparkan dengan latar belakang alam pikiran keagamaan pemangkunya, yaitu agama Hindu, yang visualisasinya tergambarkan pada tata ruang (tata letak), bentuk bangunan dan bahan bangunan yang digunakannya.
Kedung Guwo Lumajang
Ada salah satu air terjun yang jarang dikunjungi orang namun malah menyuguhkan panorama yang unik. Air terjun itu adalah Kedung Guwo. Kedung Guwo berasal dari kata Kedung (bendungan air/ dam) dan Guwo (gua/ goa). Tak heran memang karena di sana terdapat dam dan gua yang mirip dengan lempengan batu miring.
Jarang terjamahnya wisata yang satu ini memang benar karena akses jalan menuju ke sana masih tradisional alias memang bukan untuk komersil wisata. Namun, pemandangan khas pedesaan sangat kental di sana. Hal ini terlihat dengan banyaknya tanaman palawija masyarakat sekitar yang tersebar di beberapa pematang sawah.
Di titik lokasi air terjun suasanya sangat tenang. Hanya terdengar suara gemericik air dan kicauan burung-burung. Meski ketinggiannya hanya sekitar 8 meter, namun tak menghilangkan keindahan air terjun ini yang dihiasi dengan bebatuan besar khas batu sungai. Di sebelah air terjun terdapat gua dengan ketinggian sekitar 2 meter dan panjang sekitar 10 meter. Yang unik di sini adalah gua yang berupa lempengan batu miring.
Di dalam gua terdapat bangunan buatan seperti tempat duduk dan lesehan. Sepertinya objek wisata yang satu ini pernah dirawat namun jarang sekali dikunjungi orang. Tap tak mengapa, karena dengan keheningannya, air terjun Kedung Guwo ini mempunyai nilai tersendiri.
Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Kunal, kecamatan Pasrujambe
Jarang terjamahnya wisata yang satu ini memang benar karena akses jalan menuju ke sana masih tradisional alias memang bukan untuk komersil wisata. Namun, pemandangan khas pedesaan sangat kental di sana. Hal ini terlihat dengan banyaknya tanaman palawija masyarakat sekitar yang tersebar di beberapa pematang sawah.
Di titik lokasi air terjun suasanya sangat tenang. Hanya terdengar suara gemericik air dan kicauan burung-burung. Meski ketinggiannya hanya sekitar 8 meter, namun tak menghilangkan keindahan air terjun ini yang dihiasi dengan bebatuan besar khas batu sungai. Di sebelah air terjun terdapat gua dengan ketinggian sekitar 2 meter dan panjang sekitar 10 meter. Yang unik di sini adalah gua yang berupa lempengan batu miring.
Di dalam gua terdapat bangunan buatan seperti tempat duduk dan lesehan. Sepertinya objek wisata yang satu ini pernah dirawat namun jarang sekali dikunjungi orang. Tap tak mengapa, karena dengan keheningannya, air terjun Kedung Guwo ini mempunyai nilai tersendiri.
Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Kunal, kecamatan Pasrujambe
Hutan Bambu Lumajang
Hutan bambu merupakan wisata alam yang berada di daerah Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Lokasinya dapat dijangkau sekitar 30 Km arah barat daya kota Lumajang. Untuk menuju lokasi wisata alam satu ini dapat ditempuh dengan menuju arah Kecamatan Tempeh dan ambil ke barat arah ke Pasrujambe/ Penanggal. Jalur yang dilewati cukup mudah dengan panorama alam pedesaan yang masih sejuk.
Tak jarang sawah yang hijau, kerbau, pak Tani, dan kabut menemani perjalanan kita. Perjalanan ala pegunungan yang berkelok kelok dan melewati hutan pinus/mahoni yang rimbun sering kita temui disana sini. Selain itu juga banyak ditemui pepohonan jenis kelengkeng disini. Di pinggir jalan juga tak jarang orang menjualnya. Tak ada salahnya kita membeli dan menikmatinya sesampainya di hutan bambu. Dijamin nggak mengandung bahan pengawet karena baru diambil dari pohonnya langsung.
Hutan bambu merupakan salah satu wisata alam yang wajib dikunjungi ketika sedang mampir ke Kabupaten Lumajang. Sebelum mencapai hutan bambu, kita akan disambut oleh keramahan orang disana yang sering kali menyapa kita atau sekedar tersenyum tanda ’welcome’ mereka terhadap pengunjung. Selain itu, kita akan melihat kegagahan Gunung Semeru di sebelah barat dan 2 anak gunungnya yaitu Gununh Sawur dan Gunung Wayang di arah selatan
Hutan Bambu ini memiliki luas 4 hektar dan biasa dikunjungi oleh keluarga dan para pecinta lingkungan. Wisata hutan bambu ini terletak di desa Sumber Mujur, kecamatan Candipuro, sekitar 30 Km dari Kota Lumajang.
Suasana hutan bambu yang hijau dan sejuk adalah menu utama yang ditawarkan dari wisata ini, selain itu terdapat beberapa satwa yang berlalu lalang dengan ramahnya, seperti monyet.
Tak jarang sawah yang hijau, kerbau, pak Tani, dan kabut menemani perjalanan kita. Perjalanan ala pegunungan yang berkelok kelok dan melewati hutan pinus/mahoni yang rimbun sering kita temui disana sini. Selain itu juga banyak ditemui pepohonan jenis kelengkeng disini. Di pinggir jalan juga tak jarang orang menjualnya. Tak ada salahnya kita membeli dan menikmatinya sesampainya di hutan bambu. Dijamin nggak mengandung bahan pengawet karena baru diambil dari pohonnya langsung.
Hutan bambu merupakan salah satu wisata alam yang wajib dikunjungi ketika sedang mampir ke Kabupaten Lumajang. Sebelum mencapai hutan bambu, kita akan disambut oleh keramahan orang disana yang sering kali menyapa kita atau sekedar tersenyum tanda ’welcome’ mereka terhadap pengunjung. Selain itu, kita akan melihat kegagahan Gunung Semeru di sebelah barat dan 2 anak gunungnya yaitu Gununh Sawur dan Gunung Wayang di arah selatan
Hutan Bambu ini memiliki luas 4 hektar dan biasa dikunjungi oleh keluarga dan para pecinta lingkungan. Wisata hutan bambu ini terletak di desa Sumber Mujur, kecamatan Candipuro, sekitar 30 Km dari Kota Lumajang.
Suasana hutan bambu yang hijau dan sejuk adalah menu utama yang ditawarkan dari wisata ini, selain itu terdapat beberapa satwa yang berlalu lalang dengan ramahnya, seperti monyet.
Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo surga di bawah puncak Mahamaru
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang berada dalam naungan pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Danau ini mempunyai luas area sekitar 15 hektar.
Bagi para pecinta alam dan backpacker, Ranu Kumbolo adalah tempat yang tidak asing lagi. Karena danau ini merupakan tempat transit bagi mereka yang akan melanjutkan perjalanan untuk mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru yang merupakan puncak tertinggi di pulau Jawa.
Dengan debit air yang tidak pernah kurang, ranu kumbolo senantiasa mendapat perhatian dari para pendaki untuk mendirikan tenda / camping di tempat ini.
Ada keunikan tersendiri dibalik indahnya ranu kumbolo, yaitu ketika matahari mulai terbit di antara dua buah bukit hijau yang muncul perlahan dan membuat perhatian mata kita tidak bisa menolak untuk menikmatinya.
Belum lagi suasana danau ketika kabut mulai turun di waktu sore hari dipadu dengan air danau sungguh pemandangan yang tak bisa terucapkan. Disaat malam tiba kita akan disuguhkan gugusan bintang dari galaksi Bima Sakti yang belum tentu bisa kita lihat pada waktu kita berada di kota-kota besar karena silaunya cahaya lampu kota yang begitu terang.
Di sebelahnya terdapat sebuah bukit yang diberi nama "bukit Cinta" yang konon jika kita mendaki ke bukit ini dengan membayangkan orang yang kita cintai dengan tanpa menoleh kebelakang maka kita akan bahagia bersamanya.
ranu kumbolo surga dibalik gunung Semeru
Namun semakin tinggi kita mendaki maka semakin hebat pula godaannya. Karena semakin tinggi, maka pemandangan Ranu Kumbolo dari bukit akan terlihat semakin indah.
Di danau ini juga terdapat prasasti dari peninggalan kerajaan Majapahit dan juga terdapat tugu peringatan bagi mereka yang meninggal pada waktu pendakian ke puncak Mahameru.
Akses dan Persiapan ke Ranu Kumbolo
Gunung Semeru memang bukan sembarang gunung. Gunung yang terletak diketinggian 2.400 mdpl ini bisa mencapai minus 5 derajat pada malam hari jika cuaca cerah. Maka dibutuhkan persiapan ekstra untuk bercamping di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini. Itu bisa terlihat disekeliling kawasan ini tumbuhan dan tenda yang tertutup es.
Maka persiapkanlah peralatan-peralatan seperti, baju tebal / jaket, terutama yang tahan air, juga kaos kaki dan kaos tangan, kerpus / penutup kepala dan telinga, dan juga tak lupa membawa sleeping bag dan juga tenda yang terbuat dari parasit.
Untuk menuju ke Ranu Kumbolo anda bisa turun di terminal Probolinggo atau Lumajang dengan menaiki bus jurusan kencong atau ambulu dan turun di kota atau klojen, mengapa demikian? Karena bisa lebih cepat akses ke Senduro.
Dari klojen anda naik angkot menuju ke senduro dan turun di pasar senduro. Anda bisa menyewa jeep hardtoop hingga pos Ranupani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan.
Perlu anda ketahui bahwa pendaki harus melakukan regristrasi dahulu sebelum mendaki di pos Ranu Pani. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan juga tindakan penyelamatan jika terjadi sesuatu terhadap pendaki pada waktu di perjalanan.
Adapun dokumen yang diperlukan sebelum mendaki adalah sebagai berikut.
Fotokopi KTP 3 buah,
Surat Keterangan Sehat dari dokter*
*Anda bisa membuat surat dokter di senduro sebelum berangkat ke Ranupani .
Untuk mencapai Ranu Kumbolo, pendaki harus berjalan menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 5-7 jam dari pos pendaftaran Ranu Pani. Dinas Perhutani setempat menyediakan pos-pos peristirahatan yang terdiri dari pos 1 sampai dengan pos 4.
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang berada dalam naungan pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Danau ini mempunyai luas area sekitar 15 hektar.
Bagi para pecinta alam dan backpacker, Ranu Kumbolo adalah tempat yang tidak asing lagi. Karena danau ini merupakan tempat transit bagi mereka yang akan melanjutkan perjalanan untuk mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru yang merupakan puncak tertinggi di pulau Jawa.
Dengan debit air yang tidak pernah kurang, ranu kumbolo senantiasa mendapat perhatian dari para pendaki untuk mendirikan tenda / camping di tempat ini.
Ada keunikan tersendiri dibalik indahnya ranu kumbolo, yaitu ketika matahari mulai terbit di antara dua buah bukit hijau yang muncul perlahan dan membuat perhatian mata kita tidak bisa menolak untuk menikmatinya.
Belum lagi suasana danau ketika kabut mulai turun di waktu sore hari dipadu dengan air danau sungguh pemandangan yang tak bisa terucapkan. Disaat malam tiba kita akan disuguhkan gugusan bintang dari galaksi Bima Sakti yang belum tentu bisa kita lihat pada waktu kita berada di kota-kota besar karena silaunya cahaya lampu kota yang begitu terang.
Di sebelahnya terdapat sebuah bukit yang diberi nama "bukit Cinta" yang konon jika kita mendaki ke bukit ini dengan membayangkan orang yang kita cintai dengan tanpa menoleh kebelakang maka kita akan bahagia bersamanya.
ranu kumbolo surga dibalik gunung Semeru
Namun semakin tinggi kita mendaki maka semakin hebat pula godaannya. Karena semakin tinggi, maka pemandangan Ranu Kumbolo dari bukit akan terlihat semakin indah.
Di danau ini juga terdapat prasasti dari peninggalan kerajaan Majapahit dan juga terdapat tugu peringatan bagi mereka yang meninggal pada waktu pendakian ke puncak Mahameru.
Akses dan Persiapan ke Ranu Kumbolo
Gunung Semeru memang bukan sembarang gunung. Gunung yang terletak diketinggian 2.400 mdpl ini bisa mencapai minus 5 derajat pada malam hari jika cuaca cerah. Maka dibutuhkan persiapan ekstra untuk bercamping di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini. Itu bisa terlihat disekeliling kawasan ini tumbuhan dan tenda yang tertutup es.
Maka persiapkanlah peralatan-peralatan seperti, baju tebal / jaket, terutama yang tahan air, juga kaos kaki dan kaos tangan, kerpus / penutup kepala dan telinga, dan juga tak lupa membawa sleeping bag dan juga tenda yang terbuat dari parasit.
Untuk menuju ke Ranu Kumbolo anda bisa turun di terminal Probolinggo atau Lumajang dengan menaiki bus jurusan kencong atau ambulu dan turun di kota atau klojen, mengapa demikian? Karena bisa lebih cepat akses ke Senduro.
Dari klojen anda naik angkot menuju ke senduro dan turun di pasar senduro. Anda bisa menyewa jeep hardtoop hingga pos Ranupani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan.
Perlu anda ketahui bahwa pendaki harus melakukan regristrasi dahulu sebelum mendaki di pos Ranu Pani. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan juga tindakan penyelamatan jika terjadi sesuatu terhadap pendaki pada waktu di perjalanan.
Adapun dokumen yang diperlukan sebelum mendaki adalah sebagai berikut.
Fotokopi KTP 3 buah,
Surat Keterangan Sehat dari dokter*
*Anda bisa membuat surat dokter di senduro sebelum berangkat ke Ranupani .
Untuk mencapai Ranu Kumbolo, pendaki harus berjalan menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 5-7 jam dari pos pendaftaran Ranu Pani. Dinas Perhutani setempat menyediakan pos-pos peristirahatan yang terdiri dari pos 1 sampai dengan pos 4.
Puncak B29 Lumajang
Wisata Puncak B29 merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dimana gunung bromo bisa di lihat dari arah timur dari arah lumajang, dan di katakan dengan posona wisata di atas awan. Wisata Bromo yang terkenal dengan keeksotikan sunrise dan keindahan alam lainnya sangat memukau dan bisa menjadikan daya tarik para wisata untuk berkunjung ke bromo. Pesona keindahan alam wisata gunung bromo merupakan satu-satunya tujuan utama untuk merefres kejenuhan saat liburan.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, merupakan salah satu taman nasional yang berada di provinsi Jawa Timur, dimana TNBTS ini memiliki luas wilayah 50.276,3 ha yang berada di wilayah administratif Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Probolinggo dan Malang. Salah satu destinasi wisata yang menarik karena wisatawan bisa melihat keindahan gunung Semeru dan Bromo, dimana Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa. Dari Semeru ini kita bisa menikmati keindahan Alam Pananjakan dan air terjun Madakaripura, konon tempat moksa patih Gajah Mada. Dan untuk sekarang ini ada satu lagi tempat wisata yang menjadi ikon wisata setelah Gunung Semeru dan Ranu Kumbolo, yaituPuncak B-29.
Puncak B29 adalah sebuah bukit dengan ketinggian 2900 Mdpl. Puncak B29 masih bagian TN Bromo Tengger Semeru, terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Dengan ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut puncak B29 lebih tinggi dari gunung Bromo yang mempunyai ketinggian 2.392 Mdpl. Terletak di sisi tenggara gunung Bromo, pemandangan yang indah akan segera dirasakan sesampainya di sana. Kalau anda sudah sampai di puncak, anda bisa merasakan dan melihat panorama alam bagaikan bukit ataupun tebing surga nya Kabupaten Lumajang, karena Kabupaten Lumajang bagaikan “serpihan surga” yang di turunkan ke bumi oleh Tuhan.
Jika anda ingin pergi ke sini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada angkutan umum ke sana. Dari Kota Lumajang Anda bisa langsung menuju ke Kecamatan Senduro, setelah itu langsung ke Desa Argosari di pekirakan ditempuh dengan jarak 40 km. Pastikan kendaraan yang dipakai dalam kondisi prima, karena sepanjang jalan akan menemui jalan terjal dan agak rusak. Sangat tak disarankan membawa sepeda motor matic karena sangat riskan sekali dengan jalanan yang menanjak. Lebih baik pakai sepeda motor bebek atau sepeda motor yang kuat untuk medan-medan yang terjal.
Di desa Argosari anda bisa menitipkan kendaraan di rumah penduduk yang menyediakan lahan parkir, di sana anda akan disambut senyuman ramah penduduk desa yang sebagian besar merupakan suku Tengger. Dimana Suku Tengger merupakan sub suku jawa. Orang- orang Tengger yang diyakini sebagai keturunan asli Majapahit ini mayoritas menganut agama Hindu. Kata “Tengger” berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger. baca disini untuk Legenda Gunung Bromo Tengger.
Walaupun menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, suku ini memiliki dialek turunan bahasa Kawi dan mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang tidak lagi digunakan dalam bahasa Jawa modern. Mata pencaharian mereka antara lain petani sayur kembang kol, bawang prei, dan kentang.
Di lanjutkan perjalanan anda kira-kira 15 menit menuju puncak. Sesampainya di puncak B29, keindahan dari 2 sisi, yakni Timur VS Barat yang mana bila anda melihat ke arah timur bisa terlihat Kabupaten Lumajang secara keseluruhan, dan juga sekaligus bisa menikmati Mata gunung Bromo dan Batok menjadi bonus pembayar lelah. Anda juga akan disuguhi pemandangan indah berada di atas awan. Tidak salah jika pemerintah Kabupaten Lumajang memberi nama Puncak B-29negeri di atas awan. Hamparan luas ladang sayuran dengan karakteristik pegunungan seolah bisa dijangkau tangan. Hawa dingin melengkapi pesona ini. Karenanya, jangan tinggalkan jaket Anda di rumah karena suhu di daerah sini lebih dingin dibanding daerah lain.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, merupakan salah satu taman nasional yang berada di provinsi Jawa Timur, dimana TNBTS ini memiliki luas wilayah 50.276,3 ha yang berada di wilayah administratif Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Probolinggo dan Malang. Salah satu destinasi wisata yang menarik karena wisatawan bisa melihat keindahan gunung Semeru dan Bromo, dimana Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa. Dari Semeru ini kita bisa menikmati keindahan Alam Pananjakan dan air terjun Madakaripura, konon tempat moksa patih Gajah Mada. Dan untuk sekarang ini ada satu lagi tempat wisata yang menjadi ikon wisata setelah Gunung Semeru dan Ranu Kumbolo, yaituPuncak B-29.
Puncak B29 adalah sebuah bukit dengan ketinggian 2900 Mdpl. Puncak B29 masih bagian TN Bromo Tengger Semeru, terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Dengan ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut puncak B29 lebih tinggi dari gunung Bromo yang mempunyai ketinggian 2.392 Mdpl. Terletak di sisi tenggara gunung Bromo, pemandangan yang indah akan segera dirasakan sesampainya di sana. Kalau anda sudah sampai di puncak, anda bisa merasakan dan melihat panorama alam bagaikan bukit ataupun tebing surga nya Kabupaten Lumajang, karena Kabupaten Lumajang bagaikan “serpihan surga” yang di turunkan ke bumi oleh Tuhan.
Jika anda ingin pergi ke sini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada angkutan umum ke sana. Dari Kota Lumajang Anda bisa langsung menuju ke Kecamatan Senduro, setelah itu langsung ke Desa Argosari di pekirakan ditempuh dengan jarak 40 km. Pastikan kendaraan yang dipakai dalam kondisi prima, karena sepanjang jalan akan menemui jalan terjal dan agak rusak. Sangat tak disarankan membawa sepeda motor matic karena sangat riskan sekali dengan jalanan yang menanjak. Lebih baik pakai sepeda motor bebek atau sepeda motor yang kuat untuk medan-medan yang terjal.
Di desa Argosari anda bisa menitipkan kendaraan di rumah penduduk yang menyediakan lahan parkir, di sana anda akan disambut senyuman ramah penduduk desa yang sebagian besar merupakan suku Tengger. Dimana Suku Tengger merupakan sub suku jawa. Orang- orang Tengger yang diyakini sebagai keturunan asli Majapahit ini mayoritas menganut agama Hindu. Kata “Tengger” berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger. baca disini untuk Legenda Gunung Bromo Tengger.
Walaupun menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, suku ini memiliki dialek turunan bahasa Kawi dan mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang tidak lagi digunakan dalam bahasa Jawa modern. Mata pencaharian mereka antara lain petani sayur kembang kol, bawang prei, dan kentang.
Di lanjutkan perjalanan anda kira-kira 15 menit menuju puncak. Sesampainya di puncak B29, keindahan dari 2 sisi, yakni Timur VS Barat yang mana bila anda melihat ke arah timur bisa terlihat Kabupaten Lumajang secara keseluruhan, dan juga sekaligus bisa menikmati Mata gunung Bromo dan Batok menjadi bonus pembayar lelah. Anda juga akan disuguhi pemandangan indah berada di atas awan. Tidak salah jika pemerintah Kabupaten Lumajang memberi nama Puncak B-29negeri di atas awan. Hamparan luas ladang sayuran dengan karakteristik pegunungan seolah bisa dijangkau tangan. Hawa dingin melengkapi pesona ini. Karenanya, jangan tinggalkan jaket Anda di rumah karena suhu di daerah sini lebih dingin dibanding daerah lain.
Subscribe to:
Posts (Atom)